Sinopsis



Yama Sanjaya menemukan sebuah kapsul misterius yang jatuh dari langit di alun-alun Mandalawangi pada pendakiannya bersama Bara Dinata, Saras Nindya, Samudra Tanujaya, Ananda Pertiwi dan Arya Prasetya yang sama-sama merupakan anggota Sathriyapala ke puncak Pangrango dalam rangka mengaktifkan kembali organisasi Mapala Universitas Seni Udyanasapta yang telah lama vakum itu. Dia tidak sengaja membuka segel kapsul itu dan melepas enam Samael Soul dan puluhan Raksas Soul. Tubuh Yama terbakar dan hampir mati saat salah satu dari enam Samael Soul yang dilepaskannya masuk ke dalam tubuhnya. Setelah sempat berpikir bahwa dirinya mati, Yama sadar dan dikejutkan dengan munculnya Vivandak, sosok aneh berwajah mirip setan bertanduk kerbau dengan tubuh yang hanya mencapai bagian atas betis saja. Makhluk jelek bertubuh cacat yang mengaku sebagai utusan dari Graphene itu meminta Yama untuk bertanggung jawab karena telah membuka segel kapsul yang ternyata adalah sebuah bom yang kekuatannya dapat meledakkan separuh Bumi!

Vivandak meminta Yama untuk menyegel kapsul itu kembali dengan cara mengembalikan semua Samael Soul yang telah dia lepaskan. Satu-satunya cara untuk mengembalikan semua Samael Soul yang telah lepas itu adalah membunuh manusia yang menjelma menjadi Samael karena pengaruh Samael Soul yang masuk ke dalam tubuh. Tidak ingin orang-orang yang dia sayangi ikut binasa karena bom yang bisa kapan saja meledak itu, Yama yang semula menolak mentah-mentah perintah Vivandak akhirnya bersedia.

Dengan kekuatan dari Samael Soul yang ada dalam tubuhnya, Yama memulai hidupnya sebagai DARK, bersama Vivandak yang menuntunnya, dia mencari keberadaan lima Samael yang lain untuk dikalahkan. Perjalanannya tidak mudah, karena para Raksas mengacau, mengambil tubuh orang-orang yang hatinya dipenuhi dendam, memojokkannya pada dilema, antara membunuh para Raksas yang Raksas Soulnya sangat dia butuhkan untuk dapat terus menggunakan kekuatan Samael yang berarti membunuh manusia tak berdaya di dalam tubuh para Raksas atau membiarkan para Raksas dan manusia di dalam tubuh mereka tetap hidup namun dunia menjadi kacau. Sementara itu dia harus menghadapi konflik lain, persahabatannya dengan Samudra dan Arya hampir runtuh saat Mereka terang-terangan bersaing untuk merebut hati Pertiwi sementara Pertiwi hanya menyukainya. Kemudian perasaan cintanya yang masih cukup besar pada Saras yang telah menjadi milik Bara, membuat hatinya terkadang sangat tersiksa dan dirundung penyesalan karena telah mencampakkan gadis itu. Belum lagi mimpi buruk yang terus mengganggu tidurnya, mimpi buruk yang ternyata memiliki hubungan dengan masa lalunya serta kematian sang ayah serta rasa bersalahnya karena kematian sang Ibu dan perginya sang Kakak.

Yama pun semakin sadar bahwa untuk mencegah hancurnya Bumi dan binasanya orang-orang yang dia sayangi, dia harus menyingkirkan rasa kemanusiaannya dan mengorbankan beberapa nyawa. Lantas apakah Yama akan terus berusaha menuntaskan tuntutan Vivandak saat orang yang paling dia cintai ternyata adalah orang yang harus dia habisi?